Draft surat lamaran

Kepada Yth
bapak /ibu calon mertua
Di tempat
Asslamualaikum wr wb
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah saya :
Nama : zudine al maxiad
Tempat/tanggal lahir : Kediri ,setu kliwon, 26 januari 1985, 02.45 WIB
Alamat : Jalan Santai tapi pasti, no 1
Dengan itikad baik, bersungguh sungguh dan bertanggung jawab berkehendak untuk melamar putri bapak yang bernama Jamilah jamidong binti hj Midun. Atas informasi yang saya dapatkan dari sumber sumber yg dapat di percaya saya telah mencari tahu tentang putri bapak, dan sekiranya saya pantas menjadi pendamping putri bapak, dari dunia sampai akhirat . untuk masalah pengalaman dan masalah ekonomi sudah tidak perlu diragukan lagi, saat ini saya sedang berkerja di perusahaan yang sedang berkembang. Berikut adalah nama perusahaan yang saya
PT Maju Terus Pantang Mundur
Bergerak dibidang Peternakan Undur Undur, menjabat sebagai Direktur Utama sekaligus karyawan inti dari perusahaan tersebut, dengan penghasilan yang cukup untuk satu orang istri dan lima orang anak (anak kucing kali yaa), saya optimis untuk membina rumah tangga dan meneruskan generasi yang lebih baik, sakinah, mawaddah wa rahmah, amin.
Demikianlah surat lamaran ini saya buat dengan sebenar - benarnya dan sesungguhnya, atas perhatian dan pertimbangannya saya ucapkan terimakasih,
Wasslamulaikum wr wb

Hormat saya

Zudine Al Maxiad

Untuk Akhwat

Bissmillaah,,,

ya akhwatfillah

Wanita suci,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku.

Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.

Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna dan tertinggi.

Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Wanita suci,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.

Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.

Wanita suci,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani ku sentuh

Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kaupertaruhkan.

Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Wanita suci,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor.

Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari Lumpur.

Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Wanita suci,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu kehadapan Tuhanmu.

Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.

Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.

Wanita suci
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak ada sampai kau mati.

Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.

Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an tangis do'amu.

Wanita suci
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.

Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar pernikahannya.

Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.